PROSES BERPIKIR
Pikiran adalah alat untuk berpikir dengan pendekatan empiris, menurut pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Hasil dari proses berpikir adalah Pemikiran.
Bila Pikiran tidak memiliki data pengalaman dan pengetahuan yang cocok (dalam memory), maka Pikiran akan mencoba mendapatkan bantuan dari AKAL. Muncullah yang disebut ide, Ilham, Intuisi, dll.
Ide atau ilham, terkadang tidak bisa langsung dipakai karena hanya merupakan inti dari sebuah solusi (symbolic). Perlu penafsiran. Untuk itu diperlukan proses trial and error, belajar atau berguru kepada yang lain. Tak jarang intuisi tersebut dipandang "tidak logis", tidak cocok, atau bertentangan dengan Pikiran, Nafsu, Ego dan Emosi (NEE) kita, padahal intuisi itu sesungguhnya tidak pernah salah. Menjadi terlihat salah, tidak cocok, karena kita lebih mengedepankan NEE.
Intuisi yang dihasilkan oleh Akal, ketika mengalir ke dalam Pikiran akan diolah bersama pengalaman, pengetahuan dan pemahaman untuk menghasilkan Pemikiran.
Selanjutnya Pemikiran akan disalurkan ke Otak ditubuh fisik. Tidak seluruh Pemikiran dapat sampai ke Otak, dan tidak seluruh Pemikiran yang sampai di Otak bisa diproses oleh Otak. Why? Paling tidak ada dua hal pokok yang mempengaruhi:
- Kejernihan saluran antara Tubuh Energi (Pikiran) dengan Tubuh Fisik Biologis (Otak).
- Kondisi Tubuh Biologis yang mempengaruhi kemampuan (fungsi) Otak.
Pemikiran yang dapat mencapai ke Otak akan melahirkan action. Action ini dapat berupa mata yang melirik, mulut yang terbuka dan bersuara, tangan yang menggaruk-garuk, dan sebagainya.
Sampai saat ini, para ilmuwan berkeyakinan bahwa Otak adalah pusat kecerdasan, IQ- EQ-SQ, otak tempat timbulnya karsa dan idea. Otaklah yang men-drive segala sesuatu, perbuatan dan motivasi dari diri seorang manusia.
Benarkah Otak sebagai pusat seluruh pengendalian dan kecerdasan dari manusia, atau justru Otak dikendalikan oleh sesuatu? Dengan alasan yang saya sendiri belum bisa membuktikannya, saya kok menduga dan lebih percaya bahwa Otak dikendalikan oleh sesuatu yang lebih halus, tinggi dan cerdas.
Analogi Otak dan Komputer
Benarkah ingatan merupakan suatu proses biologis semata? Menurut para ahli, ingatan merupakan reaksi elektrokimiawi yang rumit dan kompleks yang diaktifkan melalui beragam saluran inderawi dan disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik diseluruh bagian otak. Benarkah?
Koma, hilangnya kesadaran seseorang akibat benturan, bagaimana penjelasannya?
Begitu pula dengan Melamun: Mata melotot terbuka tetapi tidak melihat apapun yang berada didepannya. Kesadarannya sedang di-switch ke arah alam yang lain, yang pastinya bukan alam materi. Proses kimiawi yang seperti apa yang terjadi di Otak ketika seseorang sedang Koma atau Melamun? Seperti apa pula gelombang Otaknya?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, saya mencoba menganalogikan Otak manusia dengan Komputer. Otak bagaikan sebuah CPU yang dilengkapi dengan Read Only Memory (ROM) dan Random Access Memory (RAM).
Dalam komputer, ROM berisi program BIOS yang berfungsi untuk mengatur proses kerja pheripheral komputer, seperti: Monitor, keyboard, mouse, printer, dan lain-lain. ROM dalam Otak, berisi modul-modul program standard yang berfungsi untuk menjalankan gerakan-gerakan otot, modul untuk system syaraf, modul untuk system sensor, dan lain-lain. Bagian Otak yang melakukan fungsi ini adalah Brain Stem.
Sedangkan RAM adalah tempat aplikasi kehidupan dan data pengetahuan diaktifkan (upload). RAM ini kira-kiranya adalah Cerebral cortex. Darimana Aplikasi Kehidupan dan Data Pengetahuan itu di-upload? Dari Tubuh Energi (Qalbu) dan Tubuh Cahaya (Nafs). Analogi dalam dunia komputer adalah: Dari Harddisk dan Server (jaringan). Bedanya: rekaman pada Harddisk dan Server manusia, tidak pernah bisa dihapus, selamanya. Terbawa terus walau kita telah meninggal.
Begitulah pemahaman saya. Jika terlihat sangat ngawur... ya mohon maaf.. namanya juga ”mengira-ira” hehehe..
0 comments:
Posting Komentar