Kawah Tekurep
Kompleks Pemakaman ini sekarang masuk dalam kawasan Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Selengkapnya Klik : Disini
Kerajaan Sriwijaya berpusat di daerah yang sekarang dikenal sebagai Palembang di Sumatra. Pengaruhnya amat besar meliputi Indonesia, Semenanjung Malaysia dan Filipina. Kekuasaan Sriwijaya merosot pada abad ke-11. Kerajaan Sriwijaya mulai ditaklukkan oleh berbagai kerajaan Jawa, pertama oleh kerajaan Singosari (Singhasari) dan akhirnya oleh kerajaan Majapahit.
Selengkapnya Klik Disini
Bangunan ini dibangun selama 17 tahun di mulai pada tahun 1780 dan diresmikan pemakaiannya pada hari senin tanggal 21 Februari 1797. Pemprakarsa pembangunan benteng ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin I (1724 - 1758) dan pembangunannya dilaksanakan oleh Sultan Mahmud Badaruddin, sebagai pengawas pembangunan dipercayakan kepada orang-orang China. Selengkapnya Klik Disini
Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Palembang. Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua.
Selengkapnya Klik DisiniKerajaan Sriwijaya
Selengkapnya Klik Disini
Benteng Kuto Besak
Bangunan ini dibangun selama 17 tahun di mulai pada tahun 1780 dan diresmikan pemakaiannya pada hari senin tanggal 21 Februari 1797. Pemprakarsa pembangunan benteng ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin I (1724 - 1758) dan pembangunannya dilaksanakan oleh Sultan Mahmud Badaruddin, sebagai pengawas pembangunan dipercayakan kepada orang-orang China. Selengkapnya Klik Disini
Rumah Tradisional Limas
Pulau Kemaro
Ditengah sungai Musi terdapat sebuah pulau bernama Pulau kemaro Nama tersebut berarti pulau yang tidak pernah tergenang air, walaupun air pasang besar, pulau tersebut tidak akan kebajiran dan akan terlihat dari kejauhan terapung-apung diatas perairan .Sungai Musi.Pulau ini mempunyai Legenda tentang kisah cinta Siti Fatimah putri Raja Palembang yang dilamar oleh anak Raja China yang bernama Tan Bun Ann. Selengkapnya Klik Disini
Jembatan ini dibangun diatas sungai Musi dengan panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi diatas permukaan air 11, 50 meter, dengan dana pampasan perang dari Pemerintah Jepang atas perintah Soekarno pada bulan April 1962 dan diresmikan Mei 1965.
Orang menyebutnya Jembatan AMPERA karena pemakaiannya secara resmi dilakukan pada saat masa menegakkan Orde Baru yang sebelumnya bernama Jembatan "Musi". Jembatan AMPERA berarti jembatan Amanat Penderitaan Rakyat.
Bagian tengan jembatan ini dulu dapat diangkat dan dilalui kapal yang tingginya maksimum 44,50 meter , sedangkan bila tidak diangkat hanya 9 meter, namun pada saat ini mobilitas penduduk semakin tinggi dan jumlah kendaraan bertambah banyak serta dasar lain yang bersifat teknis maka pada tahun 1977 jembatan tersebut tidak dapat lagi dinaikkan bagian tengahnya. Pada tahun 2004 jembatan ini direnovasi.
Secara geografis topografi danau ranau adalah perbukitan yang berlembah hal ini praktis menjadikan danau Ranau memiliki cuaca yang sejuk.
Terletak diwilayah kecamatan Banding Agung dengan jarak 125 km dari Baturaja ibukota kabupaten OKU. Danau Ranau luas 8x16 km dengan latar belakang gunung Seminung, sekitar danau di kelilingi oleh bukit dan lembah sehingga hembusan angin di kawasan ini tidak terlalu kencang.
Pada malam hari udara sejuk dan pada siang hari cerah suhu berkisar antara 20 derajat-26 derajat Celsius. Diatas perbukitan dan lembah sekitar danau terdapat perkebunan kopi, tembakau, cengkeh, kayu manis dan palawija.
Pada sisi lain dikaki gunung Seminung terdapat sumber air panas alam yang keluar dari dasar danau. Tempat lain yang menarik untuk dikunjungi adalah Pulau Marisa yang terletak tidak jauh dari air panas.
Pada mulanya museum ini bernama Negeri Provinsi Sumatera Selatan, selanjutnya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 1223/1990 tanggal 4 April 1990 Museum ini diberi nama Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan Bala Putra Dewa.
Nama Bala Putra Dewa berasal dari nama seorang raja Sriwijaya yang memerintah pada abad VIII-IX yang mencapai kerajaan Maritime.
Berlokasi di kecamatan Tanjung Agung.
Jalan untuk menuju kelokasi wisata air terjun cukup lancar dengan menggunakan kenderaan bis dengan waktu tempu dari kota Muara Enim 1 jam perjalanan ( 45 Km ) dan dari kota Palembang dengan waktu tempuh 3 jam ( 210 Km )
Jembatan Ampera
Jembatan ini dibangun diatas sungai Musi dengan panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi diatas permukaan air 11, 50 meter, dengan dana pampasan perang dari Pemerintah Jepang atas perintah Soekarno pada bulan April 1962 dan diresmikan Mei 1965.
Orang menyebutnya Jembatan AMPERA karena pemakaiannya secara resmi dilakukan pada saat masa menegakkan Orde Baru yang sebelumnya bernama Jembatan "Musi". Jembatan AMPERA berarti jembatan Amanat Penderitaan Rakyat.
Bagian tengan jembatan ini dulu dapat diangkat dan dilalui kapal yang tingginya maksimum 44,50 meter , sedangkan bila tidak diangkat hanya 9 meter, namun pada saat ini mobilitas penduduk semakin tinggi dan jumlah kendaraan bertambah banyak serta dasar lain yang bersifat teknis maka pada tahun 1977 jembatan tersebut tidak dapat lagi dinaikkan bagian tengahnya. Pada tahun 2004 jembatan ini direnovasi.
Danau Ranau
Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Sumatera, danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Terletak pada posisi 4°51′45″bujur selatan dan 103°55′50″bujur timur.Secara geografis topografi danau ranau adalah perbukitan yang berlembah hal ini praktis menjadikan danau Ranau memiliki cuaca yang sejuk.
Terletak diwilayah kecamatan Banding Agung dengan jarak 125 km dari Baturaja ibukota kabupaten OKU. Danau Ranau luas 8x16 km dengan latar belakang gunung Seminung, sekitar danau di kelilingi oleh bukit dan lembah sehingga hembusan angin di kawasan ini tidak terlalu kencang.
Pada malam hari udara sejuk dan pada siang hari cerah suhu berkisar antara 20 derajat-26 derajat Celsius. Diatas perbukitan dan lembah sekitar danau terdapat perkebunan kopi, tembakau, cengkeh, kayu manis dan palawija.
Pada sisi lain dikaki gunung Seminung terdapat sumber air panas alam yang keluar dari dasar danau. Tempat lain yang menarik untuk dikunjungi adalah Pulau Marisa yang terletak tidak jauh dari air panas.
Museum Bala Putra Dewa
Museum ini dibangun pada tahun 1977 dengan arsitektur tradisional Palembang diatas areal seluas 23.565 meter persegi dan diresmikan pada tanggal 5 November 1984.Pada mulanya museum ini bernama Negeri Provinsi Sumatera Selatan, selanjutnya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 1223/1990 tanggal 4 April 1990 Museum ini diberi nama Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan Bala Putra Dewa.
Nama Bala Putra Dewa berasal dari nama seorang raja Sriwijaya yang memerintah pada abad VIII-IX yang mencapai kerajaan Maritime.
Air Terjun Curup Tenang
Air Terjun Curup Tenang Ini merupakan air terjun tertinggi di Sumatera Selatan yang terletak dekat desa Bedegung , Kecamatan Tanjung Agung sekitar 56 km di selatan muara enim. Air terjun setinggi 99 meter ini bersumber dari mata air yang tak pernah kering di celah bukit barisan dan kebawah membentuk sebuah sungai kecil yang deras. Curup Tenang merupakan objek wisata alam andalan daerah ini.Berlokasi di kecamatan Tanjung Agung.
Jalan untuk menuju kelokasi wisata air terjun cukup lancar dengan menggunakan kenderaan bis dengan waktu tempu dari kota Muara Enim 1 jam perjalanan ( 45 Km ) dan dari kota Palembang dengan waktu tempuh 3 jam ( 210 Km )
2 comments:
infonya sangat membantu sekali buat yang lagi bingung memilih tempat wisata...
tidak mau repot mengurus sendiri persiapan buat liburan??? mari berwisata bersama Dunia Wisata Singosari Malang
jangan lupa kunjungi duniawisataku.com kami melayani jasa tour pariwisata dalam dan luar negeri.. bagi yang berada di malang bisa datang langsung ke Jl. Kembang No.8 Singosari Malang. atau call di 0341-456444
bagus bagus sekali yah
excavator pc 100
Posting Komentar